Asuhan keperawatan perdarahan post partum pdf




















Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link. Need an account? Click here to sign up. Download Free DOC. Download Free PDF. Ketut Satya Tode.

A short summary of this paper. Biodata 1. Status perkawinan Umur menikah pertama : 19 tahun Lama menikah : 2,5 tahun Dengan suami sekarang : ya 4. Riwayat kesehatan Keluhan utama : klien mengatakan nyeri pada daerah perineum pada luka Keluhan lain : pusing Penyakit yang diderita : tidak ada Penyakit yang pernah didertia : tidak ada Penakit keturunan : tidak ada 5. Data eliminasi a. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum a. Tampak sakit : ya, tingkat sedang b. Kesadaran : composmentis c.

Penyebab inversio uteri :. Spontan : grande multipara, atoni uteri, kelemahan alat kandungan, tekanan intra abdominal yang tinggi mengejan dan batuk. Tindakan : cara Crade yang berlebihan, tarikan tali pusat, manual plasenta yang dipaksakan, perlekatan plasenta pada dinding rahim. Faktor-faktor yang memudahkan terjadinya inversio uteri :. Uterus yang lembek, lemah, tipis dindingnya. Tarikan tali pusat yang berlebihan.

Frekuensi inversio uteri : angka kejadian 1 : Gejala klinis inversio uteri :. Apalagbila plasenta masih melekat dan sebagian sudah ada yang terlepas dan dapat terjadi strangulasi dan nekrosis. Bila masih inkomplit maka pada daerah simfisis uterus teraba fundus uteri cekung ke dalam. Bila komplit, di atas simfisis uterus teraba kosong dan dalam vagina teraba tumor lunak. Kavum uteri sudah tidak ada terbalik. Perdarahan Postpartum Akibat Hematoma. Hematoma terjadi karena kompresi yang kuat disepanjang traktus genitalia, dan tampak sebagai warna ungu pada mukosa vagina atau perineum yang ekimotik.

Hematoma yang kecil diatasi dengan es, analgesic dan pemantauan yang terus menerus. Biasanya hematoma ini dapat diserap kembali secara alami. Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan postpartum.

Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri. Perdarahan postpartum dengan uterus yang berkontraksi baik biasanya disebabkan oleh robelan servik atau vagina. Persalinan Selalu mengakibatkan robekan serviks sehingga servik seorang multipara berbeda dari yang belum pernah melahirkan pervaginam.

Robekan servik yang luas menimbulkan perdarahan dan dapat menjalar ke segmen bawah uterus. Apabila terjadi perdarahan yang tidak berhenti, meskipun plasenta sudah lahir lengkap dan uterus sudah berkontraksi dengan baik, perlu dipikirkan perlukaan jalan lahir, khususnya robekan servik uteri. Perlukaan vagina yang tidak berhubungan dengan luka perineum tidak sering dijumpai. Mungkin ditemukan setelah persalinan biasa, tetapi lebih sering terjadi sebagai akibat ekstraksi dengan cunam, terlebih apabila kepala janin harus diputar.

Robekan terdapat pada dinding lateral dan baru terlihat pada pemeriksaan speculum. Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan perineum umumnya terjadi digaris tengah dan bisa menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat, sudut arkus pubis lebih kecil daripada biasa, kepala janin melewati pintu panggul bawah dengan ukuran yang lebih besar daripada sirkum ferensia suboksipito bregmatika.

Laserasi pada traktus genitalia sebaiknya dicurigai, ketika terjadi perdarahan yang berlangsung lama yang menyertai kontraksi uterus yang kuat. Pemeriksaan Penunjang. Golongan darah : menentukan Rh, ABO dan percocokan silang. Total SDP saat tidak hamil 4. Kultur uterus dan vagina : mengesampingkan infeksi pasca partum. Urinalisis : memastikan kerusakan kandung kemih. Sonografi : menentukan adanya jaringan plasenta yang tertahan.

Dengan adanya perdarahan yang keluar pada kala III, bila tidak berkontraksi dengan kuat, uterus harus diurut :. Waspada terhadap kekuatan pemijatan. Pemijatan yang kuat dapat meletihkan uterus, mengakibatkan atonia uteri yang dapat menyebabkan nyeri. Lakukan dengan lembut. Perdarahan yang signifikan dapat terjadi karena penyebab lain selain atoni uteri. Bila perdarahan berlanjut pengeluaran plasenta secara manual harus dilakukan.

Waspada terhadap darah yang berwarna merah dan uterus yang relaksasi yang berindikasi atoni uteri atau fragmen plasenta yang tertahan. Perdarahan vagina berwarna merah terang dan kontra indikasi uterus, mengindikasikan perdarahan akibat adanya laserasi.

Jika hematoma terbentuk, gunakan rendam duduk setelah 12 jam. Kirim contoh darah untuk penentuan golongan dan pemeriksaan silang, jika pemeriksaan ini belum dilakukan diruang persalinan.

Pada awalnya masukan kateter foley untuk memastikan keakuratan perhitungan haluaran. Terapi Perdarahan Postpartum karena Atonia. Bila terjadi perdarahan sebelum plasenta lahir Retensia plasenta , ibu harus segera minta pertolongan dokter rumah sakit terdekat. Untuk daerah terpencil dimana terdapat bidan, maka bidan dapat melakukan tindakan dengan urutan sebagai berikut:. Bila masih berdarah;. Bila perdarahan terjadi setelah plasenta lahir, dapat dilakukan:. Tentu saja, urutan di atas dapat dilakukan jika fasilitas dan kemampuan penolong memungkinkan.

Bila tidak, rujuk ke rumah sakit yang mampu melakukan operasi histerektomi, dengan terlebih dahulu memberikan uterotonika intravena serta infus cairan sebagai pertolongan pertama. Bila sudah dapat dilokalisir dari perdarahannya, jahitlah luka tersebut dengan menggunakan benang katgut dan jarum bulat.

Pemeriksaan Fisik. Pemeriksaan TTV. Suhu biasanya meningkat sampai C dianggap normal. Setelah satu hari suhu akan kembali normal 36 0 C — 37 0 C , terjadi penurunan akibat hipovolemia. Denyut nadi akan meningkat cepat karena nyeri, biasanya terjadi hipovolemia yang semakin berat.

Tekanan darah biasanya stabil, memperingan hipovolemia. Bila suhu dan nadi tidak normal, pernafasan juga menjadi tidak normal. Pemeriksaan Khusus. Observasi setiap 8 jam untuk mendeteksi adanya tanda-tanda komplikasi dengan mengevaluasi sistem dalam tubuh. Pengkajian ini meliputi :. Sistem vaskuler. Sistem Reproduksi. Uterus diobservasi tiap 30 menit selama empat hari post partum, kemudian tiap 8 jam selama 3 hari meliputi tinggi fundus uteri dan posisinya serta konsistensinya.

Lochea diobservasi setiap 8 jam selama 3 hari terhadap warna, banyak dan bau. Perineum diobservasi tiap 8 jam untuk melihat tanda-tanda infeksi, luka jahitan dan apakah ada jahitannya yang lepas. Vulva dilihat apakah ada edema atau tidak. Payudara dilihat kondisi areola, konsistensi dan kolostrum.

Tinggi fundus atau badan terus gagal kembali pada ukuran dan fungsi sebelum kehamilan sub involusi. Traktus urinarius. Diobservasi tiap 2 jam selama 2 hari pertama.

Meliputi miksi lancer atau tidak, spontan dan lain-lain. Traktur gastro intestinal. Observasi terhadap nafsu makan dan obstipasi. Integritas Ego. Kemungkinan cemas, ketakutan dan khawatir. Asuhan Keperawatan. Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan. Pengkajian yang benar dan terarah akan mempermudah dalam merencanakan tinfakan dan evaluasi dari tidakan yang dilakasanakan.

Pengkajian dilakukan secara sistematis, berisikan informasi subjektif dan objektif dari klien yang diperoleh dari wawancara dan pemeriksaan fisik. Pengkajian terhadap klien post meliputi :. Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat, medical record dan lain — lain. Riwayat penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal kronik, hemofilia, riwayat pre eklampsia, trauma jalan lahir, kegagalan kompresi pembuluh darah, tempat implantasi plasenta, retensi sisa plasenta.

Adanya riwayat keluarga yang pernah atau sedang menderita hipertensi, penyakit jantung, dan pre eklampsia, penyakit keturunan hemopilia dan penyakit menular. Riwayat perkawinan meliputi : Usia kawin, kawin yang keberapa, Usia mulai hamil. Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu.

Riwayat hamil meliputi: Waktu hamil muda, hamil tua, apakah ada abortus, retensi plasenta. Riwayat persalinan meliputi: Tua kehamilan, cara persalinan, penolong, tempat bersalin, apakah ada kesulitan dalam persalinan anak lahir atau mati, berat badan anak waktu lahir, panjang waktu lahir. Riwayat nifas meliputi: Keadaan lochea, apakah ada pendarahan, ASI cukup atau tidak dan kondisi ibu saat nifas, tinggi fundus uteri dan kontraksi. Riwayat Kehamilan Sekarang.

Hamil muda, keluhan selama hamil muda. Hamil tua, keluhan selama hamil tua, peningkatan berat badan, tinggi badan, suhu, nadi, pernafasan, peningkatan tekanan darah, keadaan gizi akibat mual, keluhan lain. Menurut SDKI tahun sebesar per Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia seperti halnya negara lain adalah perdarahan,infeksi, dan eklampsi. Kasus persalinan normal pada bulan Oktober sampai dengan bulan Mei ada dan kasus kelainan setelah persalinan terdapat Hasil pengkajian pada kasus ini didapatkan data yaitu terjadi perdarahan pervaginam, tampak kelelahan dan lemah, perlambatan pengisian kapiler, pucat, akral teraba dingin, tampak tegang, gelisah dan khawatir, tidak mampu untuk mandi dan berhias, turgor kulit menurun.



0コメント

  • 1000 / 1000